Selamat datang kembali.
Cinta Bukan Tentang Spekulasi Ataupun Kalkulasi
Pernah nggak kalian berpikir hal-hal yang idealis dalam suatu hubungan? Seperti contohnya, mengharapkan pasangan kita itu sesuai dengan apa yang kita mau? “Ya semua orang pasti mau dan pernah dong.”
Sayangnya, apa yang manusia harapkan, terkadang nggak sesuai dengan apa yang Tuhan mau. Dan itu sering kali terjadi di dalam setiap hubungan.
Ekspektasi kita terhadap suatu hubungan, pasti ingin berjalan lancar-lancar saja tanpa adanya suatu masalah ataupun hambatan.
Hubungan itu bisa diibaratkan “kita sebagai penumpang dalam sebuah bus.”
Seperti yang ko Calvin Chandra bilang, “Apa pun alasannya, apa pun penyebabnya, salah satu dari kita harus turun untuk menaiki bus yang lain.”
Yang berarti orang bisa singgah, ataupun pergi kapan saja tanpa kita menduga-duga tujuan akhirnya akan sampai dimana.
Karena yang tujuan akhirnya sama pun, mungkin harus melalui beberapa kali perpindahan bus. Dan itu hal yang tidak terduga pada akhirnya.
Iya, karena gue mengalami juga hal yang seperti ini. Yang gue harapkan, dan perhitungkan semuanya, tetap saja akan pergi meninggalkan kalau takdir sudah memisahkan.
Ikhlas...
Satu kata, yang maknanya sangat dalam dan berat untuk dilakukan. Apalagi ketika kalian tahu bahwa mantan kalian sudah memiliki pasangan baru.
Kecewa, sedih, menyesal? Itu sudah menjadi hal-hal yang harus kita telan pahitnya, apalagi ketika hubungan menjadi kandas di tengah perjalanan yang akan kita lalui bersama pasangan. Siapapun pada akhirnya, bisa turun, dan pergi meninggalkan. Pada dasarnya manusia itu memang sendirian.
Tidak ada yang perlu disesali, karena mereka pun berhak untuk turun dari bus yang sudah mereka tumpangi. Dan mungkin saja, dia akan turun dan menaiki bus lainnya. Anggap saja mereka itu sebagai teman perjalanan selama kita hidup di dunia ini dan semua memang ada fasenya.
Dan pertanyaan-nya, bisa nggak sih mantan menjadi teman? Nggak ada jawaban yang pasti dan tepatnya. Karena itu semua balik lagi dengan isi hati kalian.
Apakah hati kalian sudah berdamai, dan mengikhlaskan dia? Even if, dia sudah dengan yang baru.
Karena jujur saja, nggak semua orang bisa menerima hal ini. Orang akan merasa sakit dengan hancurnya sebuah kepercayaan yang telah dia beri dan hasilnya ternyata nggak sesuai harapan.
Kasihlah space untuk kalian berdamai dan self healing dengan hati kalian. Nggak ada keharusan juga ketika kalian harus berteman kembali dengan mantan kalian. Karena ini tentang kesiapan hati, bukan tentang hasrat ataupun keinginan untuk menjalin kembali hubungan yang telah runtuh.
Cinta, bukan lagi skala seberapa besar kalian mencintai pasangan kalian, seberapa besar anda berkorban untuk pasangan kalian. Bukan pula tentang spekulasi, yang mengharapkan hal-hal yang sesuai rencana kalian. Semua itu harus balance dan sesuai dengan porsinya. Kita pun nggak akan pernah menduga hal-hal yang akan terjadi dalam setiap hubungan.
Sometimes, the best way to love someone safely is through memories. @Calvin Chandra
can relate 🥺
ReplyDeleteWahaha :”
Deleteperlahan saja jangan memaksakan diri mu. Baik itu melupakan mengiklaskan ataupun yg lainnya itu perlu proses. Kalau kamu ada ditahap benci kecewa kesal, biarkan rasa itu hadir dulu, kuasai baik2. Percayalah dunia berputar kita ngga akan selamanya sedih terus, pasti akan ada bahagia yg menunggu kita didepan sana begitupun sebaliknyaa.. ini semua hanya soal proses dan waktu. Tetaplah melangkah majuuuu!!
ReplyDeleteBest comment si ini 1/2 🔥
ReplyDelete